Budidaya Nanas Madu Pemalang Kang Yunus 0878 3939 9007 / 081216603030

Manisnya Laba dari Nanas Madu Pemalang. Tertarik?
Ditilik perbedaannya, nanas madu Pemalang memiliki ciri fisik lebih mungil dari nanas Subang

Perkebunan Nanas madu Pemalang  milik kang YUNUS 

Kami melayani pemesanan bibit nanas madu pemalang Telp/sms/wa/bbm. Kang Yunus .0878 3939 9007 / 0812 1660 3030



JAKARTA, JITUNEWS.COM – Nanas, siapa coba yang tak kenal buah meja segar ini. Ia adalah salah satu komoditi buah unggulan Indonesia yang banyak digemari masyarakat lokal maupun luar negeri. Di antara buah nanas yang dibudidayakan saat ini yang popular dan bisa diterima oleh pasar ekspor adalah nanas madu Pemalang.

Asal usul nanas madu Pemalang mula-mula dari Bogor, pada dekade 50-an nanas madu tersebut dibawa ke Pemalang untuk dibudidayakan. Di daerah Pemalang sendiri nama nanas madu diberikan tengkulang Jakarta pasalnya karena rasanya manis bak madu. Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang yang berlokasi di kaki gunung Slamet merupakan sentra penghasil nanas ini.

Ditilik perbedaannya, nanas madu Pemalang memiliki ciri fisik lebih mungil dengan ukuran paling besar 2 kepalan tangan orang dewasa, tapi kalo soal rasa, tidak kalah nikmat. Bahkan beberapa petani nanas Madu di daerah Belik mengklaim bahwa nanas madu dari Belik rasanya lebih manis dari nanas madu Subang. Selain manis seperti madu, nanas madu Pemalang juga tidak terlalu kesat di lidah.
“Nanas madu Pemalang lebih manis karena kadar airnya tidak terlalu banyak. Kondisi lahan yang berada di lereng gunung turut mempengaruhi kadar air pada buah nanas. Karena lahannya miring, air tidak banyak menggenang,” pungkas Solihin, salah satu petani nanas madu di Kec. Belik, Pemalang. Lantaran unggul dalam hal cita rasa, petani nanas di daerah Pemalang pun mengalami banjir permintaan.

Menyiapkan kiriman nanas madu pemalang ke pasar lokal cilacap 


Budidaya. Nanas madu bisa dibudidayakan di mana saja mulai dari ketinggian 0-1.000 m dpl (di atas permukaan laut) dengan suhu 23-32 °C pada jenis tanah apapun pada pH 4,5-6,5 (derajat keasaman tanah). Baik pada daerah yang beriklim basah maupun kering, karena tanaman ini memiliki perakaran yang dangkal. Jarak tanam yang bisa digunakan beragam, mulai dari 30 x 30 cm, 60 x 60 cm, 1 x 1 m dan 1m x 50 cm. Semakin rapat jarak tanam, maka ukuran buah yang dihasilkan semakin kecil.
Menurut Dr. Ir. Sobir, M.Si, Kepala PKBT (Pusat Kajian Buah-buahan Tropika) IPB, ada baiknya kebun yang ditanami nanas memiliki drainase agar tidak terjadi genangan air pada area kebun nanas. “Untuk penyiraman, karena tanaman buah ini tahan kering maka tidak perlu disiram setiap hari, misalnya cukup seminggu 2 kali atau seminggu sekali,” ujar Sobir.

Dalam pertumbuhannya, tanaman nanas setiap hari harus terpapar sinar matahari rata-rata 33-71% dari seluruh permukaan tanaman. Selain itu, meski termasuk tanaman buah yang tahan penyakit, tetapi ada dua penyakit yang paling mengganggu dalam budidaya bahkan menghancurkan kebun, yakni penyakit layu mealibu (gabungan virus dan kutu putih) yang ditandai terdapatnya kutu putih, daun menguning, tanaman layu, mata buah menonjol dan ukuran buah menjadi kecil-kecil. Penyakit ini terjadi pada musim kemarau dan untuk pencegahannya usahakan memilih bibit yang tidak ada kutu putihnya, atau berikan akarisida (pestisida yang berfungsi membunuh atau mengusir tungau/kutu) pada bibit.

Selanjutnya penyakit layu phytophtora yang menyerang pada musim hujan. Serangan ini ditandai dengan daun yang tiba-tiba layu meski berwarna hijau karena pangkal daun terkena phytophtora. Sama halnya dengan layu mealibu, sebaiknya pilih bibit yang sehat dan jika terlanjur terserang maka tanaman harus dibuang jauh-jauh.

Panen perdana nanas madui biasanya dilakukan pada umur tanaman mencapai 18 bulan terhitung sejak awal penanaman bibit. Dari lahan seluas 1 hektar dapat menghasilkan sebanyak 44 ribu buah nanas sekali panen.

Menurut Idit Mustofa, salah satu petani nanas madu, setelah panen perdana dilakukan, panen kedua dan seterusnya dapat dilakukan per enam bulan sekali meningkat jadi 2 kali lipat atau naik 100% mencapai 88 ribu nanas saat panen di bulan ke 24. Peningkatan kapasitas produksi ini disebabkan adanya anakan atau tunas-tunas yang tumbuh seiring dengan pertumbuhan indukannya. Dengan demikian, dari 3,9 hektar lahan yang dimiliki, saat panen perdana (18 bulan) akan diperoleh nanas sekitar 176 ribu. Risiko kematian anakan yang dibiarkan tumbuh untuk dipanen pada panen kedua dan seterusnya hanya sekitar 5%.

Untuk pembudidayaan tanaman buah nanas tidak terlalu sulit, karena nanas termasuk jenis tanaman yang dapat hidup di mana saja dan tidak mengenal musim panen (tidak mengenal waktu-waktu tertentu untuk panen). Tetapi panen besar atau panen raya nanas biasanya berlangsung pada bulan Januari, Juli, dan Desember. Tidak seperti tanaman tunas lainnya, nanas dapat hidup hingga puluhan tahun dan dapat dipanen berulang-ulang dengan masa produktif optimal hingga 5 tahun. Dan penggantian bibit baru dilakukan setelah masa produktif habis.
Nah, apakah Anda tertarik membudidayakan nanas madu ini?

Perkebunan milik warga yang sudah puluhan tahun 

Penulis : -
Editor : Riana
Sumber    : @jitunews http://www.jitunews.com/read/14444/manisnya-laba-dari-nanas-madu-pemalang-tertarik#ixzz3xYBOofqb

Komentar

Postingan populer dari blog ini